KISAH SEORANG MISIONER
Lucky Tanouf
Mentari mulai perlahan-lahan ditekan oleh samudra yang tak
berombak,kegelapan menyelimuti sang bumi,tak ada lagi satu manusiapun yang
dapat berkeliaran,semuanya kembali pada sangkar. Aku duduk termanggu ombak
malam yang berlomba-lomba datang memecah di tepi pantai. Aku merasakan
kesunyian malam yang begitu indah disertai dengan hembusan angin yang
menyengatkan tubuhku,saat itu aku memuji sang KALIK karena begitu besar
keagungan-Nya,Ia menciptakan cakrawala ini.
Bunyian-bunyian
kecil yang ada disekitarku menyambut sang malam dan juga binatang malam mulai
mendendangkan suaranya seraya menandakan satu pujian kepada sang
pencipta-Nya.Bintang-bintang dilangit memancarkan sehingga membuat lautan hitam
menjadi berkilau-kilau. Aku sedang duduk merenung akan arti hidup ini,aku
adalah seorang panggilan yang sedang menjalankan kehendak-Nya. Dan kini ada
satu yang mengganjar pikiranku,apakah aku harus menjawab panggilan-Nya ataukah
ku harus tinggalkan dia?
Inilah dua pilihan yang aku harus putuskan
namun sangat berat bagiku untuk melakukannya,perlahan aku bangkit berdiri dan
jalan di pesisir pantai. Waktu berlarut malam namun aku tak hiraukan hal
tersebut. Ku terus berjalan sambil menyapu pasir halus sedangkan pikiranku
terus melayang jauh seakan-akan meninggalkan daku. Apa yang aku harus lakukannya?
Aku tak sanggup untuk melepaskan mereka berdua.Apakan aku harus tinggalkan
pangilanku ataukan ku harus tinggalkan dia.Bagaimna dengan perasaannya selama
ini.Jika aku tinggalkan dia,pastilah hatinya terluka.
Hari
demi hari ku lali dengan sejuta kebinggungan yang terus membinggungkan aku .Waktu
terus bergulir cintaku pada dia kian tambah bertumbuh,sepertinya hatiku telah
menyatu dalam cintanya. Ketulusan cintanya padaku membuat aku taku harus
kehilangan dirinya.Dan malu bila harus menyaikti hatinya. Namun disisi lain
panggilanku makin mantap dan pasti,Ku takan mau membuat panggilan Ku
terjatuh,dan aku tak bisa melawan apa yang telah TUHAN rancang.
Kebinggungan
ini semakin membunuhKu,Pikiran Ku terus dibuntuti kebinggungan ini. Mengapa ini
harus terjadi pada diriKu? Seiring berjalannya waktu,akhirnya aku
mendapatkan suatu jawaban,kini aku merasakan suatu kelegahan.Ku yakin jawaban
ini yang pasti dan tepat. Meskipun pilihan ini menyakitkan namun ini adalah
pilihan terbaik bagiKu. Ku pilih “PANGGILANKU”. Ini sudah pasti walapun aku
harus relakan dirinya pergi dariKu,Sebab aku bisa jatuh cinta tetapi
panggilanKu tidak boleh jatuh karena cinta. Dan kini satu tantangan terbera
bagiKu dimana aku harus menjelaskan semuanya ini pada dia. Kendati berat
bagiKu,namun apa boleh buat ku harus lakukannya.
* * *
Sesudah
perayaan misa sabtu alleluya. Aku perlahan beranjak keluar dari dalam
gereja,Ku tatap sang langit yang begitu
indah,bintang-bintang dilangit tampak begitu cerah. Aku berjalan
perlahan-lahan,tanpa ku sadari dia sudah didepan mataKu. Ku tatap wajahnya yang
begitu manis,senyumannya begitu indah, aku rasakan ketulusan cintanya dan
cintanya begitu besar padaku
Lama kami bertukar pikiran,kini aku harus
katakan padanya tentang keputusanku ini, jantungku berdetak tak beraturan.
Tubuh ku gementar,ku tatap lagi wajahnya lalu aku pegang tangannya dan lama
kelamaan ia pun malu akan tatapanku.
Novy
ada yang perlu aku katakan padamu tapi ku harap kamu jangan marah bila semua
ini harus menyiksamu”kataku.
Ia
katakana saja aku tak akan marah ko!!!” katanya dengan sebuah senyuman
”Baik,ku
tahu kamu sangat mencintaiku,dan bilang cinta aku terlalu mencintaimu,kamupun
tahu keadaanku saat ini dan aku telah memutuskan tuk tetap teguh dalam jalan
panggilanku ini. aku mohon maaf bila aku haru pergi tinggalkanmu, ku tahu semua
ini menyakitkan tapi inilah pilihanku. Jadi aku mohon kamu mengerit akan semua
ini”.
Seketika air matanya bercucuran membasahi
pipinya sungguh aku tak sanggup melihatnya. Ku keringkan air matanya dengan
keduah jari jempolku.Bruuug……..
tak sadar ia membaringkan tubuhnya pada
diriku sambil menangis,”Ricky mengapa ini harus terjadi,aku tah mau
kehilangan kamu.Aku sangat mencintaimu” katantya sambil menangis
”ia aku tahu dan aku sama sepertimu,tetapi
mencintai tak selamanya harus memiliki. Ku yakin ada yang lain,yang mungkin
lebih baik dari diriku” yakinlah bahwa cintaku padamu takan pernah sirna. Ku
mohon maaf bila telah menyakitimu,aku minta maaf sebesarnya dan please…….jangan
lupakan aku sebab aku takan melupakanmu dalam hidupku dan kamu harus tahu bahwa
Mencintai
bukanlah bagaimana kamu melupakan melainkan bagaimana kamu memaafkan,
bukanlah
kamu mendengarkan,melainkan bagaimana kamu mengerti”
Jika
itu yang terbaik menurut kamu, ku relakan dirimu pergi meskipun ku tersiksa
karena aku rela demi kamu dan kamu harus tahu bahwa aku selalu cinta
padamu,semangatlah menjejaki jalan panggilanmu. Ku akan selalu mendukungmu dan
hanya satu yang ku inginkan darimu yaitu” aku ingin melihatmu memakai jubah
putih”katanya.
Ku
rasakan kehangatan pelukannya yang mungkin tak dapat lagi ku rasakan. Ku balas
pelukannya dan dengan sebuah ciuman di keningnya sebagai tandah perpisahaan
diantara aku dan dia. Saat sebelum berpisah aku memberikan sebuah kalung
bebentuk jantung sebagai suatu kenangan selaman aku bersama dia. Saat itulah
cintaku harus berakhir sudah. Dan kini ku harus mulai belajar mencintai
panggilan agar tercapai cita-citaku.
*THE
AND*